ANALISA SINGKAT
LINGKUNGAN STRATEGI GLOBAL, REGIONAL DAN
NASIONAL
TAHUN 2020-2021
(Siswantoro)
___________
1.
Konstelasi global kontemporer dipengaruhi oleh lima
masalah besar yang berpotensi menjadi
ancaman pertahanan dan keamanan nasional sehingga bangsa Indonesia harus
mewaspadainya, antara lain:
a.
Adanya tatanan
dunia baru, seiring melemahnya hegemoni kekuatan super sebagai akibat pengaruh
kekuatan-kekuatan ekonomi baru seperti China, Rusia, India, dan Brazil.
b.
Adanya terorisme dimana
semua negara rentan terhadap ancaman teroris, bahkan terorisme serig dijadikan
alat untuk menguasai suatu wilayah yang berujung pada perang melibatkan pihak
ketiga, contohnya yang terjadi di Irak dan Suriah.
c.
Adanya perang siber
dimana ancamannya dianggap sama bahayanya dengan senjata kinetik sehingga
menganggap perkembangan dunia siber harus dijadikan pertimbangan dalam fungsi
ketahanan dan keamanan nasional.
d.
Adanya kebangkitan
Tiongkok yang sangat pesat karena negara tersebut telah mengubah konstalasi
politik dunia dalam waktu singkat lewat ekonomi dan militer.
e.
Adanya kerawanan di laut
Indonesia, dimana TNI bertanggung jawab atas kerawanan laut Indonesia dari
ancaman dari luar dan dalam.
2.
Stacie
Goddard dan Daniel Hexon
dalam artikelnya “The Dynamics of Global Power Politics: A framework for
Analysis”, instrumen kekuatan nasional dapat dibagi ke dalam
lima instrumen utama, yaitu:
a.
Instrumen militer yang
berupa penggunaan kekuatan militer, termasuk di dalamnya penjualan dan
perdagangan senjata baik konvensional dan non-konvensional (nuklir, biologi dan
kimia).
b.
Instrumen ekonomi berupa
pemanfaatan kekuatan industri, hubungan dagang, sanksi ekonomi, investasi dan
pinjaman luar negeri.
c.
Instrumen diplomasi
berupa kemampuan persuasi dan negosiasi.
d.
Instrumen budaya yang
merujuk pada penggunaan kekuataan nilai-nilai budaya.
e.
Instrumen Simbolis
(symbolic), berupa penggunaan propaganda dan pertukaran “best practices” dalam
menangani suatu isu non-tradisional termasuk di dalamnya isu kesehatan global.
3.
Ancaman biokimia hadir pada kasus Pandemi Covid-19,
dimana virus tersebut setidaknya telah
dialami oleh 203 negara di seluruh dunia. Kondisi ini tentunya sangat
berdampak pada politik global. Sejak munculnya pandemi ini, di satu sisi
telah mengemuka komitmen kerjasama yang lebih tinggi baik di tingkat individu,
kelompok masyarakat lokal, regional dan global. Namun di sisi lain, pola
interaksi konflik terus terjadi di antara negara-negara besar. Tatkala pandemi
ini muncul, misalnya, AS dan China saling menuduh bahwa masing-masing negara
lah yang menjadi penyebab penyebaran penyakit ini ke seluruh pelosok
dunia. Presiden Donald Trump dalam beberapa kesempatan menyebutkan bahwa
virus Covid 19 ini sebagai “Virus China”. Sementara Pemerintah China
melalui Duta Besar nya di Washington dan juru bicara Kementerian Luar
negerinya, juga menuduh balik AS sebagai penyebar pandemi global ini.
4.
Era politik global juga
akan memanfaatkan penggunaan media sosial media yang secara signifikan dapat
mempengaruhi cara pandang suatu masyarakat suatu negara terhadap negara lain.
Menggunakan kerangka analisa di atas, sejauh ini China memang telah berhasil
memanfaatkan hampir seluruh instrumen di atas dalam interaksinya dalam konteks
regional dan global dalam menghadapi pademi global Covid 19. China misalnya
sangat menyadari bahwa dunia sangat bergantung pada kekuatan industri
kesehatannya dalam menghasilkan berbagai peralatan dan perlengkapan keehatan
untuk menghadapi Covid 19. Dengan demikian, China bahkan sudah menjadi
kekuatan utama dalam memasok semua kebutuhan industri kesehatan global. Dengan
demikian, industri peralatan kesehatan (medical equiment) kini telah menjelma
menjadi instrumen baru kebijakan luar negeri China dalam politik global.
Sebagai konsekwensinya, kepercayaan masyarakat global pun terhadap kedibilitas
dan posisi global China juga semakin tinggi.
5.
Tatanan dunia saat ini
telah menjadi baru yaitu unimultipolar yang implikasinya adalah pergeseran
kekuasaan yang berada pada titik nadir. Hal tersebut terjadi, karena
kepentingan menjadi keutamaan maka aliansi tersebut dapat dimungkinkan untuk
melintas ideologi. Sementara itu, kepemimpinan negara baru super power telah
mengubah pola inensistas komitmen terhadap keamanan global. wujud nyata dari
realitas ini adalah munculnya instabilitas di beberapa kawasan yang sedianya
berada dalam kendali seperti di Timur tengah Irak dan Suriah, termasuk ISIS di
Filipina dan krisis nuklir di Korea Utara. Berbagai hal tersebut pada gilirannya
telah menjadikan fungsi utama angkatan perang sebagai peran konvensional
menjadi obsolet jika dibandingkan dengan ancaman kontemporer lainnya yang
bersifat asimetris, proksi, hibrida, dan kejahatan lintas negara termasuk
siber.
6.
Beberapa kasus di Irak
dan Suriah menunjukkan bahwa terorisme terbukti berujung pada perang proxi atau
perang hibrida dengan melibatkan berbagai aktor seperti aktor negara maupun
nonnegara. Melalui berbagai media sosial dan jaringan media internet lainnya, host
dari kelompok teroris telah mampu secara cepat menyebarkan pengaruh. Dan bahkan
mengaktifkan sel tidur ataupun simpatisannya di seluruh dunia demi mendukung
kepentingannya. Hal terbut terbukti dengan adanya dimensi siber yang dihuni
hampir 2/3 aspek kehidupan manusia modern, sehingga tentu saja akan memerlukan
suatu pengamanan di dalamnya misalnya serangan siber pernah dilakukan Amerika
Serikat dan Israel untuk menghentikan program nuklir Iran. Meskipun serangan
itu belum mampu menghentikan program nuklir Iran namun konsep itu menunjukkan
serangan siber dapat menjadi suatu opsi yang setara dampaknya dengan senjata
kinetik.
7.
Adanya kebangkitan ekonomi dan militer China berupaya mengemas kebangkitan fenomenalnya itu
dengan slogan yang diviralkan oleh pemerintahnya sebagai "china charm
offensive" yang membuat negara tersebut bertindak agresif untuk
mengekspansi beberapa kawasan seperti ambisinya menguasai Laut Cina Selatan.
Melalui ketiga pangkalan tersebut dan di Pulau Hudi, Tiongkok diperkirakan akan
mampu menyelengarakan perang di seluruh wilayah Laut Cina Selatan. Sedangkan
ancaman lain, datang dari wilayah laut dimana telah terjadi perampokan
bersenjata dan penculikan di wilayah perairan Filipina Selatan yaitu sekitar
Laut Sulu oleh kelompok Abu Sayyaf.
8.
Konstelasi global kontemporer dipengaruhi seiring melemahnya hegemoni negara super power sebagai
akibat pengaruh kekuatan negara seperti Cina, Rusia, India, dan Brazil, tatanan
dunia saat ini telah menjadi uni multipolar yang implikasinya adalah pergeseran
kekuasaan yang beragam. Disamping kepemimpinan negara baru super power telah
mengubah pola intensitas komitmen terhadap keamanan global. Kondisi
tersebut semakin diperumit dengan masuknya aktor-aktor nonnegara mengusung
kepentingan individu maupun kelompok dalam berbagai kemasan mulai ideologi,
agama, suku, hingga ekonomi.
9.
Dalam perkembangan
selanjutnya, terorisme juga digunakan sebagai alat pengondisian wilayah.
Terorisme terbukti telah berujung pada proxy
war atau hybrid
war dengan melibatkan berbagai aktor, baik aktor negara maupun
nonnegara. Perang cyber merupakan ancamana serius, keamanan nasional lainnya
yang harus dihadapi pada era informasi saat ini. Dimensi siber atau dunia maya
yg dihuni hampir 2/3 aspek kehidupan manusia modern tentu saja akan memerlukan
suatu pengamanan di dalamnya. Serangan siber dalam konteks perang pernah
dilakukan oleh AS dan Israel untuk menghentikan program nuklir Iran.
10.
Perang siber (cyber warfare) merupakan
ancaman serius keaman nasional yang harus dihadapi di era informasi saat
ini. Dimana dimensi siber yang dihuni hampir dua pertiga aspek kehidupan
manusia modern perlu adanya pengamanan. Hal tersebut menunjukan bahwa keaman
dimensi siber harus menjadi pertimbangan utama dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi
pertahanan dan kemanan nasional. Disamping ancaman khusus
datang dari China yang saat ini telah membangun
pangkalan udara militernya di wilayah yang masih disengketakan, Subi, Mischief
dan Fiery Cross. Melalui ketiga pangkalan tersebut Tiongkok diperkirakan akan
mampu menyelenggarakan perang di Laut Cina Selatan.
11. Tantangan spektrum
ancaman akan selalu meningkat yang dipengaruhi
perkembangan informasi dan teknologi sehingga berhasil mempengaruhi lingkungan
strategis global, regional serta nasional, yang perlu disikapi secara bijak
oleh seluruh unsur intelijen baik di pusat maupun di daerah. Dimana ancaman yang semakin global banyak dipengaruhi oleh criminal crime, tindakan sabotase, terrorism dan subversion
menyebabkan intensitas ancaman semakin meningkat melalui asymetric
warfare, proxy war dan hybrid war. Sedangkan wujud perang asimetris berupa serangan non-militer berpola
isu, tema, penggiringan opini di media sosial yang menimbulkan kegaduhan,
bahkan berpotensi memecah belah persatuan. Perang model demikian akan mengancam
stabilitas keamanan negara.
12.
Proxy War akan selalu hadir pada peperangan
yang dimainkan oleh aktor negara (state
actor) juga non-state actor. Aktornya bisa lembaga internasional, lembaga
bantuan, non government organization, hingga institusi pers. Disamping proxy war, ada bentuk peperangan lain yang dikenal dengan
istilah asymmetric warfare dan cyber warfare. Sedangkan ancaman hybrid
war memiliki strategi militer yang memadukan dan menggunakan peperangan
konvensional, peperangan tidak teratur, peperangan Cyber dan subversi dan
mengaburkan perbedaan formal antara perang dan perdamaian.
13.
Ancaman militer muncul dari kompetisi militer internasional ini sendiri
diikuti oleh setidaknya 100 negara. Kendati pun, perselisihan dan konflik di atas mulai
mereda setelah Presiden Donald Trump menelpon President China, Xi Jinping untuk
melakukan kolaborasi guna penanggulangan Covid 19 ini, dunia masih menyaksikan
konflik tak berkesudahan antara AS dan China. Konflik kedua negara besar
ini kini menjelma sebagai salah satu persoalan utama dalam politik global
kontemporer. Kedua negara masih terlibat dalam perang dagang yang hingga
kini belum menunjukkan tanda-tanda untuk mereda. Hubungan kedua negara juga
semakin rumit dan tentunya akan memiliki dampak besar pada konstelasi politik
global apabila kedua negara tidak dapat melakukan rekonsiliasi terhadap pola
interaksi mereka selama ini.
_____________________________________________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar