Simulasi Uji Beda
Penelitian bertujuan untuk melihat
apakah terdapat perbedaan antara
kebijakan pendanaan dan kebijakan deviden antara perusahaan bertumbuh dengan
perusahaan tidak bertumbuh. Variabel yang dipergunakan adalah DER, D/MVE, DPR
dan Yield.
1. Statistik Deskriptif
Berikut adalah deskripsi dari
masing-masing variabel tersebut berdasarkan masing-masing kelompok:
Tabel 1
Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif
0 = Tidak Bertumbuh; 1 = Bertumbuh
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai
DER, D/MVE, DPR dan Yield untuk perusahaan tidak bertumbuh (kode 0) lebih
rendah dari pada perusahaan bertumbuh (kode 1). Berarti kebijakan pendanaan dan
kebijakan deviden pada perusahaan tidak bertumbuh lebih rendah dari pada
perusahaan bertumbuh. Demikian juga nilai standar deviasi untuk semua variabel
pada perusahaan tidak bertumbuh lebih rendah dari pada perusahaan bertumbuh.
Berarti fluktuasi kebijakan pendanaan dan kebijakan deviden pada perusahaan
bertumbuh lebihbervariasi dari
pada perusahaan tidak bertumbuh.
2. Pengujian Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah menguji
apakah terdapat perbedaan antara kebijakan pendanaan dan kebijakan deviden
antara 11 perusahaan tumbuh dengan 11 perusahaan tidak tumbuh. Langkah awal
adalah dengan melihat normalitas data
terlebih dahulu.
a. Uji Normalitas
Uji
normalitas untuk menentukan jenis data yang akan diteliti.
Jika data normal maka menggunakan analisis parametrik yaitu
ANOVA yang diperkuat dengan Independent Sample t Test dan jika data tidak
normal maka menggunakan analisis non parametrik yaitu
uji Kruskall Wallis dan diperkuat dengan Mann-Whitney U-Test. Berikut adalah
uji normalitas pada variabel DER, D/MVE, DPR dan Yield:
Tabel 2
Uji Normalitas
Uji Normalitas
Distribusi normal dinyatakan dengan
nilai signifikansi pada Uji Kolmogorov Smirnov di atas 0,05. Tampak pada tabel
di atas bahwa ketiga variabel yang mempunyai signifikansi di atas 0,05 adalah
DER (0,359), DPR (0,900) dan Yield (0,541). Dengan demikian, ketiga variabel
tersebut adalah parametrik dan dikenakan analisis statistik parametrik.
Variabel yang mempunyai signifikansi di bawah 0,05 adalah variabel D/MVE yaitu
sebesar 0,016 yang berarti tidak normal dan dikenai statistik non parametrik.
b. Uji Homogenitas
Langkah berikutnya adalah melakukan uji
homogenitas, di mana asumsi homogenitas terpenuhi jika nilai signifikansi pada
Levene’s Test di atas 0,05. Berikut adalah uji homogenitas untuk ketiga
variabel uji dalam penelitian ini:
Tabel 3
Uji Homogenitas
Uji Homogenitas
Tampak pada tabel di atas bahwa nilai
signifikansi untuk ketiga variabel uji yaitu DER, DPR dan Yield di atas 0,05.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa asumsi homogenitas telah terpenuhi dan
pengujian hipotesis dalam dilanjutkan.
c. Uji Hipotesis
Berikut adalah pengujian hipotesis
dengan metode One Way ANOVA dengan program
SPSS:
Tabel 4
Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis
Nilai F hitung pada variabel DER adalah
sebesar 0,029 dengan signifikansi sebesar 0,865. Nilai signifikansi di atas
0,05 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara DER
pada perusahaan tidak tumbuh dengan DER pada perusahaan yang tumbuh. Dengan
demikian hipotesis 1 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa ‘Perusahaan
yang dikategorikan tumbuh mempunyai kebijakan pendanaan (debt to equity) yang
lebih rendah dari pada perusahaan yang tidak tumbuh’ ditolak.
Nilai F hitung pada variabel DPR adalah
sebesar 0,025 dengan signifikansi 0,875 (> 0,05). Demikian juga pada
variabel Yield dengan signifikansi sebesar 0,828 (> 0,05). Berarti tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara DPR dan Yield pada perusahaan tumbuh
dengan DPR dan Yield pada perusahaan tidak tumbuh. Dengan demikian, hipotesis 2
dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa ‘Perusahaan yang tumbuh mempunyai
kebijakan deviden (devidend payout ratio dan devidend yield) yang lebih rendah
dari pada perusahaan yang tidak tumbuh’ ditolak.
Untuk memperkuat hasil pengujian
tersebut, dilakukan uji Independent Sample t Test yang dapat dilakukan karena
data telah terdistribusi secara normal. Berikut adalah hasil pengujian dengan
metode tersebut:
Tabel 5
Pengujian Hipotesis dengan Independent Sample t Test
Pengujian Hipotesis dengan Independent Sample t Test
Pengujian pada variabel DER memberikan
nilai signifikansi pada uji Levene’s Test sebesar 0,758 yang menunjukkan bahwa
varians DER pada perusahaan tumbuh dan tidak tumbuh adalah equal. Signifikansi
pada uji t adalah sebesar 0,865 (> 0,05) yang berarti tidak perbedaan yang
signifikan antara DER pada perusahaan tumbuh dengan DER pada perusahaan tidak
tumbuh atau memperkuat pengujian hipotesis dengan ANOVA.
Uji Levene memberikan signifikansi
sebesar 0,279 untuk DPR dan 0,455 untuk Yield yang keduanya di atas 0,05. Uji t
memberikan signifikansi sebesar 0,875 untuk DPR dan sebesar 0,828 untuk Yield
yang juga di atas 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara DPR dan Yield antara perusahaan tumbuh dengan
perusahaan tidak tumbuh. Berarti hasil ini memperkuat hasil pengujian dengan
ANOVA yang telah dilakukan sebelumnya.
Pengujian hipotesis untuk variabel D/MVE
dengan statistik non parametrik yaitu Uji Kruskall Wallis memberikan hasil
sebagai berikut:
Tabel 6
Pengujian Hipotesis D/MVE
Pengujian Hipotesis D/MVE
Tabel di atas memberikan nilai
signifikansi sebesar 0,412 (> 0,05) yang menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikana antara D/MVE perusahaan tumbuh dengan D/MVE
perusahaan tidak tumbuh. Untuk memperkuat hasil tersebut digunakan Mann-Whitney
U-Test yang memberikan hasil sebagai berikut:
Tabel 7
Pengujian Hipotesis D/MVE
Pengujian Hipotesis D/MVE
Tampak bahwa pengujian dengan Mann
Whitney U-Test memberikan hasil yang konsisten dengan Uji Kruskal Wallis karena
signifikansi adalah 0,412 yang berada di atas 0,05. Dengan demikian hipotesis 1
dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa ‘Perusahaan yang dikategorikan tumbuh
mempunyai kebijakan pendanaan (debt to equity) yang lebih rendah dari pada
perusahaan yang tidak tumbuh’ ditolak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar