Jumat, 09 Agustus 2013

Simulasi Uji Beda



Simulasi Uji Beda

Penelitian bertujuan untuk melihat apakah terdapat perbedaan antara kebijakan pendanaan dan kebijakan deviden antara perusahaan bertumbuh dengan perusahaan tidak bertumbuh. Variabel yang dipergunakan adalah DER, D/MVE, DPR dan Yield.

1. Statistik Deskriptif
Berikut adalah deskripsi dari masing-masing variabel tersebut berdasarkan masing-masing kelompok:
Tabel 1
Statistik Deskriptif
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-55y4b_OJDH5p6J9QKUBtVeteSRE76i0FppiZmmMDOZf4Z51g0WCDUklqc39rC8fPIrOUsxSVm8UgfapbUacPoGmx0C6SvnA56F3YTQg4j_lGPQ_alHy9Z8StfZzv9w241VIhdokGoas/s1600/tabel+1.jpg
                                         0 = Tidak Bertumbuh; 1 = Bertumbuh
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai DER, D/MVE, DPR dan Yield untuk perusahaan tidak bertumbuh (kode 0) lebih rendah dari pada perusahaan bertumbuh (kode 1). Berarti kebijakan pendanaan dan kebijakan deviden pada perusahaan tidak bertumbuh lebih rendah dari pada perusahaan bertumbuh. Demikian juga nilai standar deviasi untuk semua variabel pada perusahaan tidak bertumbuh lebih rendah dari pada perusahaan bertumbuh. Berarti fluktuasi kebijakan pendanaan dan kebijakan deviden pada perusahaan bertumbuh lebihbervariasi dari pada perusahaan tidak bertumbuh.

2.    Pengujian Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah menguji apakah terdapat perbedaan antara kebijakan pendanaan dan kebijakan deviden antara 11 perusahaan tumbuh dengan 11 perusahaan tidak tumbuh. Langkah awal adalah dengan melihat normalitas data terlebih dahulu.

a. Uji Normalitas
Uji normalitas untuk menentukan jenis data yang akan diteliti. Jika data normal maka menggunakan analisis parametrik yaitu ANOVA yang diperkuat dengan Independent Sample t Test dan jika data tidak normal maka menggunakan analisis non parametrik yaitu uji Kruskall Wallis dan diperkuat dengan Mann-Whitney U-Test. Berikut adalah uji normalitas pada variabel DER, D/MVE, DPR dan Yield:
Tabel 2
Uji Normalitas
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjraz5EkgCT8NUvhKvin3AYiXjKRVK9XGOyBS2xCzUdJ0mD6idfLe-oQdfCV9EanD54QIMwxEVmWtVmIsSv-CcKjvE4bvpLspHxiFexmHRj8objBUuzTXCoDYkTarkwfds7if5dAwa5JRE/s320/tabel+2.jpg
Distribusi normal dinyatakan dengan nilai signifikansi pada Uji Kolmogorov Smirnov di atas 0,05. Tampak pada tabel di atas bahwa ketiga variabel yang mempunyai signifikansi di atas 0,05 adalah DER (0,359), DPR (0,900) dan Yield (0,541). Dengan demikian, ketiga variabel tersebut adalah parametrik dan dikenakan analisis statistik parametrik. Variabel yang mempunyai signifikansi di bawah 0,05 adalah variabel D/MVE yaitu sebesar 0,016 yang berarti tidak normal dan dikenai statistik non parametrik.

b. Uji Homogenitas
Langkah berikutnya adalah melakukan uji homogenitas, di mana asumsi homogenitas terpenuhi jika nilai signifikansi pada Levene’s Test di atas 0,05. Berikut adalah uji homogenitas untuk ketiga variabel uji dalam penelitian ini:
Tabel 3
Uji Homogenitas
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWStzGzsVHwQzpMZGoeGGArkXLazyP08vBZTir4giqgxMIeWCzgwj1Z8JtZw0G6l4j8FYPJor2k-yL32TBfPhHRdRDkxNILsXdBZoxOr8XGxXxHJhrNRtL4rS-sjoWXWYn7PhhHz5lLnE/s320/tabel+3.jpg

Tampak pada tabel di atas bahwa nilai signifikansi untuk ketiga variabel uji yaitu DER, DPR dan Yield di atas 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa asumsi homogenitas telah terpenuhi dan pengujian hipotesis dalam dilanjutkan.

c.  Uji Hipotesis
Berikut adalah pengujian hipotesis dengan metode One Way ANOVA dengan program SPSS:
Tabel 4
Pengujian Hipotesis
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlobP2xGgIYGUfXa5YmJOiBVWnHpmmQeFondhyphenhyphenfe7AtzvqwPLj5Ue12gIagLIUjek3qfK4UemMRT7XrTsHNQFavB0cvHSfMwFfdMUf763M5u32O792OFRJMJwF0PBvZwowgmE0G8X_67I/s320/tabel+4.jpg

Nilai F hitung pada variabel DER adalah sebesar 0,029 dengan signifikansi sebesar 0,865. Nilai signifikansi di atas 0,05 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara DER pada perusahaan tidak tumbuh dengan DER pada perusahaan yang tumbuh. Dengan demikian hipotesis 1 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa ‘Perusahaan yang dikategorikan tumbuh mempunyai kebijakan pendanaan (debt to equity) yang lebih rendah dari pada perusahaan yang tidak tumbuh’ ditolak.

Nilai F hitung pada variabel DPR adalah sebesar 0,025 dengan signifikansi 0,875 (> 0,05). Demikian juga pada variabel Yield dengan signifikansi sebesar 0,828 (> 0,05). Berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara DPR dan Yield pada perusahaan tumbuh dengan DPR dan Yield pada perusahaan tidak tumbuh. Dengan demikian, hipotesis 2 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa ‘Perusahaan yang tumbuh mempunyai kebijakan deviden (devidend payout ratio dan devidend yield) yang lebih rendah dari pada perusahaan yang tidak tumbuh’ ditolak.

Untuk memperkuat hasil pengujian tersebut, dilakukan uji Independent Sample t Test yang dapat dilakukan karena data telah terdistribusi secara normal. Berikut adalah hasil pengujian dengan metode tersebut:
Tabel 5
Pengujian Hipotesis dengan Independent Sample t Test
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJMXAsnTXI4HVtqVX5meNd5YQKROEPq2xGnGK7K6KnYIGmRaTT6lgkZ8vvsfmo5aZwgaYIpGIjUkQx7_C9rh8g-_pn9lvoyuFXcHOLvZtuguwOfPGqVzbHUMZDiCS1bcCPekOqNDRlkek/s320/tabel+5.jpg

Pengujian pada variabel DER memberikan nilai signifikansi pada uji Levene’s Test sebesar 0,758 yang menunjukkan bahwa varians DER pada perusahaan tumbuh dan tidak tumbuh adalah equal. Signifikansi pada uji t adalah sebesar 0,865 (> 0,05) yang berarti tidak perbedaan yang signifikan antara DER pada perusahaan tumbuh dengan DER pada perusahaan tidak tumbuh atau memperkuat pengujian hipotesis dengan ANOVA.

Uji Levene memberikan signifikansi sebesar 0,279 untuk DPR dan 0,455 untuk Yield yang keduanya di atas 0,05. Uji t memberikan signifikansi sebesar 0,875 untuk DPR dan sebesar 0,828 untuk Yield yang juga di atas 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara DPR dan Yield antara perusahaan tumbuh dengan perusahaan tidak tumbuh. Berarti hasil ini memperkuat hasil pengujian dengan ANOVA yang telah dilakukan sebelumnya.

Pengujian hipotesis untuk variabel D/MVE dengan statistik non parametrik yaitu Uji Kruskall Wallis memberikan hasil sebagai berikut:
Tabel 6
Pengujian Hipotesis D/MVE
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhP-bvME_Fmc4vSeeyL87X4c2kRnRd9swihxhZ9MwVF9XlY9RusULfx1ssIci-Tw1BlYTTiTvpoTnOdIIvmK59QQJQ0Mh1h3OWCsmZDmMuVv2skO4mX-_qJNaofyHywQbV8-SL32C69xC4/s1600/tabel+6.jpg
Tabel di atas memberikan nilai signifikansi sebesar 0,412 (> 0,05) yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikana antara D/MVE perusahaan tumbuh dengan D/MVE perusahaan tidak tumbuh. Untuk memperkuat hasil tersebut digunakan Mann-Whitney U-Test yang memberikan hasil sebagai berikut:
Tabel 7
Pengujian Hipotesis D/MVE
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-RDzTb_xcjrC_TPYjAyTSXMgRzPcxj4mt5YVh32HL_2JH9GO_0_I1uET_dDmcgxGdzfPRXvGmqVrUP0ZNj19SH9-pMc3vL2wSB-OlJhf-Ofsy273cgdMKMSMhsetTErqTko5LDYeP9P4/s1600/tabel+7.jpg
Tampak bahwa pengujian dengan Mann Whitney U-Test memberikan hasil yang konsisten dengan Uji Kruskal Wallis karena signifikansi adalah 0,412 yang berada di atas 0,05. Dengan demikian hipotesis 1 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa ‘Perusahaan yang dikategorikan tumbuh mempunyai kebijakan pendanaan (debt to equity) yang lebih rendah dari pada perusahaan yang tidak tumbuh’ ditolak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar